Kebanyakan orang menganggap bahwa ilmu sejarah dan pendidikan sejarah adalah dua disiplin ilmu yang sama. Pada hakekatnya Pendidikan Sejarah berbeda dengan Ilmu Sejarah. Pendidikan Sejarah memiliki subyek kajian kemanusiaan manusia muda. Di sisi lain, Ilmu Sejarah menempatkan peristiwa yang pernah terjadi di masa lampau sebagai subyek kajian. Perbedaan juga dapat disimak dari aspek epistemologi masing-masing disiplin ilmu. Pendidikan Sejarah bertujuan untuk menanamkan dan mengembangkan kesadaran sejarah dalam diri generasi muda, sedang Ilmu Sejarah bertujuan untuk menyusun eksplanasi (penjelasan) tentang peristiwa sejarah yang terjadi di masa lampau. Oleh karena secara epistemologis berbeda, maka fokus aktivitasnya pun sendiri-sendiri. Pendidikan Sejarah menekankan aktivitasnya pada pembelajaran, sedang Ilmu Sejarah berfokus pada penelitian. Akhirnya hasil dari semua proses yang dilakukan oleh Pendidikan Sejarah adalah terbentuknya generasi muda yang berkesadaran sejarah, yaitu menjadikan pengalaman historis sebagai referensi dalam menyikapi kehidupan masa kini. Di sisi lain, pergumulan yang dilakukan oleh Ilmu Sejarah bermuara pada lahirnya historiografi yang memiliki kebenaran ilmiah, yaitu didukung oleh sumber yang memadai (korespondensi) dan selaras dengan kebenaran umum (koherensi). (F.R. Ankersmit, 1987,110 – 117) Meskipun berbeda secara hakiki, Pendidikan Sejarah memiliki hubungan yang erat dengan Ilmu Sejarah. Keeratan hubungan itu terutama pada tahap persiapan pembelajaran, yaitu di dalam penyusunan bahan ajar. Untuk menanamkan kesadaran sejarah, Pendidikan Sejarah membutuhkan hasil kajian Ilmu Sejarah yang berupa historiografi. Apabila dianalogikan dengan industri, historigrafi merupakan bahan baku. Untuk menjadi barang siap konsumsi, yang dalam Pendidikan Sejarah dikenal sebagai bahan ajar, bahan baku tersebut harus melalui berbagai tahap pengolahan.Dengan kata lain, historiografi yang dihasilkan oleh Ilmu Sejarah tidak layak dan pantas untuk secara langsung dijadikan bahan ajar dalam pembelajaran pada Pendidikan Sejarah. Dari sudut pandang ini, pengolahan historiografi sebagai bahan baku untuk menjadi bahan ajar menjadi salah satu kompetensi terhadap metodologi yang khas dalam Pendidikan Sejarah.
Sumber: https://www.usd.ac.id/lembaga/lppm/f1l3/Jurnal%20Historia%20Vitae/vol24no1april2010 /HAKEKAT%20PENDIDIKAN%20SEJARAH%20h%20puwanta.pdf







Terimakasih untuk info pendidikan Ilmu Sejarah ini.
BalasHapusMohon ijin untuk info try out UN SBMPTN gratis.
Salam sehat selalu,
https://marketing.ruangguru.com/uji
BalasHapusBermanfaat sekali.. .
BalasHapus